Menikmati Gurihnya Durian Merah Khas Banyuwangi

Banyuwangi Story - Siapa sih yang tidak suka dengan durian? Pastinya, penikmat buah ini sangat banyak. Umumnya, buah tropis yang mempunyai bau khas yang harum dan berkulit tajam ini, daging buahnya berwarna kuning atau putih. Diantara berbagai jenis buah durian yang kita kenal, ada salah satu buah durian yang aneh, yaitu Durian Merah. Berbeda dengan dengan buah durian lainnya, durian merah memiliki daging buah yang berwarna merah. Dan surganya durian merah ini terdapat di Banyuwangi.

Durian merah atau Duren Abang ini bisa kita jumpai di Desa Kamiren Banyuwangi, Jawa Timur. Ternyata durian ini merupakan salah satu buah durian yang menjadi unggulan di daerah Jawa Timur, khususnya Banyuwangi. Oleh karena itu banyak para penggemar buah durian baik dari Jawa Timur maupun dari luar daerah Jawa Timur rela datang hanya untuk menikmati buah durian merah ini.

Durian yang nama latinnya Durio graveolens memiliki ciri daging buah yang berwarna merah. Berbeda dengan durian pada umumnya, biji durian merah lebih kecil dan daging buahnya pun lebih tebal dan lebih manis. Kadar alkoholnya pun lebih rendah dan aroma buah lebih menyengat. Untuk ukuran, buah ini berukuran sedang atau sedikit lebih kecil dibanding durian lain. Warna kulit buah tidak berbeda dengan buah durian lainnya yaitu berwarna kuning. 

Cara hidup durian ini sama seperti buah durian lainnya yaitu tumbuh di daerah tropis pada ketinggian kurang lebih 800 meter diatas permukaan laut. Akan tetapi waktunya berbuah durian merah tidak menentu, tidak bisa dipastikan kapan durian ini berbuah. Yang pasti adalah durian merah hanya berbuah sekali dalam setahun.



Pohon durian merah (sumber: Durian-mer.blogspot.com) 

Menurut Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi, Eko Mulyanto, dari waktu ke waktu mulai banyak ditemukan pohon lainnya. Awalnya memang ditemukan satu pohon di Desa Kemiren.

"Memang awal dari temuan durian merah dari Kemiren, namun rupanya di Banyuwangi ada beberapa jenis durian merah yang tumbuh. Ada di Kecamatan Songgon dan Desa Kampung Anyar Kecamatan Glagah," ujar Eko Mulyanto.


Awal pengembangan durian merah, menurut Eko, telah dilakukan sejak tahun 2007 dan hanya 3 pohon yang produktif. Namun tahun 2014 sudah ada 200 pohon durian merah yang bisa dipanen tiap tahun. "Penyebaran pohon durian merah ada di 5 kecamatan yaitu Songgon, Glagah, Kalipuro, Licin dan Giri. Untuk durian merah ini juga dikembangkan di Blitar Selatan, Bogor dan Bandung. Selain itu pengembangan teknologi durian merah juga dilakukan di Thailand, Malaysia dan Korea," jelasnya.

Untuk menjaga agar durian merah Banyuwangi tidak kehilangan identtiasnya sebagai ikon daerah, setiap pengiriman bibit keluar daerah dilakukan pencatatan dihadapan notaris.

Seiring perkembangan penyebarannya, dari 200 pohon itu ada 62 varian durian merah asli Banyuwangi yang berhasil dikembangkan yang tersebar di 5 kecamatan. Namun yang sudah diumumkan ke publik baru 32 jenis dan yang bisa dikonsumsi buahnya hanya 25 jenis. Yang lain dagingnya masih tipis jadi masih dikembangkan. Sedangkan jenis yang layak masuk dalam kategori internasional ada 11 jenis varian. 

Ada beberapa syarat untuk masuk kategori internasional, yaitu beratnya yang standar antara 1,5 sampai 2 kg, tahan antara 2 sampai 3 minggu dan masih dalam kondisi baik saat difrozen.

Dari 62 varian tersebut, durian merah Banyuwangi dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan warna daging buahnya. Yaitu Durian Merah Blocking yang seluruh dagingnya berwarna merah, Durian Merah Pelangi yang dagingnya berwarna merah dan kuning, serta Durian Grafika yang dagingnya berwarna kuning, putih dan merah. Ketiganya bisa dibedakan dari pohonnya, dimana daunnya memiliki kekhasan masing-masing.



Aneka durian merah (sumber : Kompas.com) 

Budidaya durian membutuhkan waktu antara 7 sampai 12 tahun sampai bisa dipanen buahnya. Untuk pelestarian durian merah Banyuwangi dilakukan dengan cara penanaman bibit baru durian, sedangkan untuk pengembangan bibit durian merah dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya melakukan penelitian untuk percepatan bibit durian merah Banyuwangi.

Percepatan bibit durian merah itu menurut Eko dilakukan dengan cara menyambung batang induk durian biasa dengan batang durian merah. Cara ini bisa mempercepat pohon durian berbuah dari 12 tahun menjadi hanya 5 tahun.

Selain itu percepatan juga dilakukan dengan cara "Top Working". Caranya adalah pohon durian besar disisipi dengan bibit durian merah. Dengan cara seperti ini, maksimal 3 tahun kemudian sudah bisa dipanen. Harganya juga lumayan paling murah Rp 120.000 sampai Rp 300.000 per buah.


Bibit durian merah 

Bagi peminat durian merah, Eko juga melayani penjualan bibit. Ada beberapa jenis bibit durian merah sesuai dengan tinggi bibit. Untuk bibit durian merah yang tingginya sekitar 30 cm, harganya berkisar Rp 75 ribu, sedangkan bibit yang tingginya diatas 60 cm sampai 1meter dibandrol Rp 200 ribu. Untuk yang tingginya lebih dari 1,5 meter harganya Rp 1,5 juta.

Sumber: http://www.banyuwangibagus.com/2014/05/nikmatnya-durian-merah-khas-banyuwangi.html
Previous
Next Post »